Senin, 30 Juli 2012

Workshop Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS di Buka Bupati


Peningkatan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Situbondo mulai tahun 2009 sampai dengan bulan Pebruari 2012  telah tercatat sebanyak 95 kasus. Jumlah tersebut mungkin akan terus meningkat, mengingat Kabupaten Situbondo merupakan area transit dan merupakan jalur trakes Jawa-Bali, demikian dikatakan Heru Hartanto Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat Simphoni Akar Rumput saat menggelar workshop Pencegahan dan penangulangan HIV AIDS yang didanai Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai pengelola bantuan pendidikan pencegahan napza, HIV/AIDS.

Tak hanya itu saja yang disampaiakan Heru, panggilan akrab Heru Hartanto. Namun dia juga mengemukakan bahwa, rendahnya pengetahuan tentang HIV/AIDS merupakan salah satu faktor tingginya angka penularan HIV/AIDS dikalangan masyarakat marginal. “Dengan dilaknakannya Workshop pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS yang dilakukan LSM SAR bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, maka saya berharap stiackholder di Pemerintahan Kabupaten Situbondo mau bersama-sama melakukan aksi peduli terhadap pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS di Kabupaten Situbondo,” harap Heru. 

Untuk mengantisipasi peningkatan kasus HIV/AIDS sebagaimana yang dituangkan dalam MDGs 2015, sambung Heru, pihaknya telah melakukan sosialisasi pencegahan dan penangulangan HIV AIDS pada remaja khususnya pada siswa-siswi SMKN, SMAN tokoh agama serta melakukan penjangkauan dan pendampingan kepada komunitas waria, Wanita Pekerja Seks (WPS) dan Komunitas Gay.

“Untuk menurunkan angka infeksi dan potensi penularan HIV tersebut perlu di dukung dengan kerja sama pada semua lapisan masyarakat, stakeholders dan instansi terkait, harapannya adalah terciptanya persamaan persepsi dan cara pandang yang bersifat komprehensif terhadap program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Situbondo yang dituangkan dalam bentuk suatu Rencana Strategis (Renstra),” papar Heru Hartanto

Sementara itu, Bupati Situbondo H. Dadang Wigiarto SH dalam sambutannya pada acara Workshop pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS yang dilakukan LSM SAR bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengatakan bahwa untuk dapat memutus mata rantai penularan HIV AIDS di Kabupaten Situbondo harus bisa dilakukan bersama-sama.

“Sehebat apa pun upaya pencegahan dan penangulangan HIV AIDS dan tanpa adanya kerja sama secara baik antara satu dengan yang lainnya, maka akan berakhir pada ke sia-siaan. Untuk itu, saya berharap dengan dilaksankannya workshop pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS yang dilakukan LSM SAR bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dapat menghasilkan kesepakatan yang bulat untuk melakukan aksi pencegahan dan penularan HIV AIDS,” tegas bupati.

Sekedar diketahui worskshop pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS yang dilakukan LSM SAR bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dihadiri 17 kepala puskesmas se Kabupaten Situbondo 17 Camat se Kabupaten Situbondo, Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, Ketua TP PKK Kabupaten Situbondo, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Situbondo, Ketua MUI, Tokoh Agama dan testimoni ODHA.

Sedangkan yang menjadi nara sumber pada workshop tersebut yakni Internasional Aids Socitety Dr. H. ING Arya Sidemen SE, MPH,  dan dr. Ahmad Khusnul Dinas Kesehatan Situbondo serta LSM SAR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar